Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 08:38:32【Tempat Makan】003 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(4)
Artikel Terkait
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
Resep Populer
Rekomendasi

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout